Cara ampuh bikin kantong kamu "tebal"!!!

panduan bisnis online dan tutorial blog

Kolom Tutorial

Sabtu, 19 November 2011

Makmurkan masjid, dengan sujud kepada ALLAH

Ini Adalah sebuah Kisah nyata yang mengharukan….


Quote:
Jika Allah memberi Anda hidayah, ini dapat mengubah hidup, cara berpikir, dan tujuan utama dalam hidup Anda.
Ini adalah cerita tentang seseorang dari Bahrain bernama Ibrahim Nasser. Dia telah lumpuh total sejak lahir dan hanya dapat menggerakkan kepala dan jarinya. Bahkan bernapasnya dilakukan dengan alat bantu.

Pemuda ini sangat ingin bertemu syekh Nabeel Al-Awdi. Maka, ayah Ibrahim pun menghubungi syekh lewat telepon untuk mengatur kunjungan ke Ibrahim.

Kemudian setalah melakukan travel beberapa saat, Syekh Nabeel pun tiba di bandara, memenuhi undangan Orang tua Ibrahim.

Ibrahim sangat senang melihat kedatangan syekh Nabeel ketika membuka pintu kamarnya. Lihatlah ekpresi wajahnya, Ia hanya bisa melihat kebahagiaan dari ekspresi wajahnya karena ia tidak dapat berbicara. Dan ini adalah ekspresi Ibrahim ketika bertemu dengan syekh Nabeel. Perhatikan juga alat pernapasan di leher Ibrahim… Ia bahkan tidak mampu bernapas dengan normal seperti kita.

Dan sebuah kecupan kasih sayang, di kening untuk Ibrahim.

Ibrahim dengan ayahnya, pamannya, dan syekh Nabeel.

Lalu syekh Nabeel dan Ibrahim mulai berbicara tentang Dakwah di internet dan perjuangannya yang diperlukan. Mereka juga saling bertukar cerita.

Dan selama percakapan mereka itu, syekh Ibrahim Nabeel melontarkan pertanyaan. Sebuah pertanyaan yang membuat Ibrahim menangis… dan air mata bergulir dikelopak mata dan pipi Ibrahim.

Ibrahim tidak bisa menahan tangisnya ketika ia ingat kondisi dirinya dan beberapa kenangan masa lalunya yang menyakitkan.

Tahukah Anda pertanyaan apa yang membuat Ibrahim menangis???

Syekh itu bertanya: “Wahai Ibrahim .. jika Allah telah memberi kesehatan kepadamu … apa yang akan kamu lakukan?”

Dan Ibrahim pun menangis tersedu-sedu, dan ia membuat syekh, ayahnya, pamannya dan semua orang di ruangan menangis .. bahkan pria yang memegang kamera pun ikut menangis juga.

Dan jawaban Ibrahim adalah:

“Demi Allah saya akan melaksanakan shalat di masjid dengan sukacita .. Saya akan menggunakan nikmat kesehatan saya dalam segala sesuatu yang akan menyenangkan Allah SWT.“

Saudara – saudariku, Allah SWT telah menganugerahi kita dengan kelincahan dan kesehatan.

Tapi kita tidak melaksanakan (mendirikan) ibadah shalat kita di masjid?? Dan kita justru duduk berjam-jam di depan komputer atau Televisi….

“Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaf: 37).

Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang benar & menjaga diri kita agar tetap berpendirian teguh…

Minggu, 13 November 2011

Hikmah lebih bertaubat dan dekat dengan Masjid


Setiap orang pasti mengalami perjalanan spiritual yang sangat dalam ketika berada dalam posisi terjepit dan tak mampu untuk keluar dari himpitan itu, sama halnya dengan yang pernah saya alami 2 tahun yang lalu. Alhamdulilah, Allah memberikan sebuah posisi dimana saya merasa sangat berdosa sampai tak mampu untuk berpikir membela diri terhadap kesalahan yang telah dilakukan. Sekian puluh tahun dizinkan bernafas, selalu saya berdosa tak memanfaatkan waktu untuk bersyukur, begitu banyak kejahilan & kebohongan serta kesalahan yang terangkai membentuk diri ini.

Subahanallah.. suatu hari, Entah apa yang menggerakkan hati ini untuk segera menjawab azan yg berkumandang dengan mendatangi salah satu Masjid untuk sholat dzuhur, itulah saat pertama kali tubuh ini merunduk sujud melaksanakan sholat fardhu di masjid, selama ini hanya seminggu sekali wajah ini mencium lantai masjid yaitu pada waktu sholat Jum'at saja. Selebihnya selalu kalo azan berbunyi untuk seruan sholat, barulah setengah jam setelah azan tersebut diri ini baru mampu menjawab panggilan Allah itu, atau yang lebih parah lagi ketika waktu shalat sudah mepet dan akan memasuki panggilan sholat yang berikutnya.

Di daerah nan jauh disana, yang tak pernah bisa ada dibenak pikiran ini untuk mengijakkan kaki Di tempat tersebut, sebuah kota di ujung timur, Disebuah Masjid itulah pengalaman spiritual itu dimulai. Untuk pertama kalinya, jiwa ini bergetar, seluruh persendian terasa hangat dan tertatih mulut ini mengucapkan ALLAHUAKBAR ketika mengangkat kedua belah tangan untuk takbirtul ikram. Saat itulah marasa diri ini terlihat kecil, kotor, hina, dan tak punya apa-apa. Dan penyesalan yang sungguh teramat besar, jika sholat selama ini tak pernah ikhlas, hanya sekedar gugur kewajiban saja, bukan karena jiwa dan tubuh ini memang sangat membutuhkan sholat. Ya.. Allah, untuk kesekian kali ini saya bisa sholat, untuk besok mungkin tubuh ini terbujur kaku disholatkan dihadapan orang2 yang menyolatkan tubuh inii. Tak ingin Sholat ini menjadi kwajiban lagi tapi lebih dari itu sholat ini adalah kebutuhan. Menangislah hati ini hanya kepada Allah, seraya memohon untuk diberi kesempatan lagi untuk mengusapkan dan rukuk untuk sholat di masjid lagi.

Alhamdulilah terjawab, lalu melewati sebuah peristiwa besar lagi, mendengar ceramah seorang ulama di tv yang mengatakan bahwa saat paling dekat dengan Allah adalah saat merasakan diri ini sangat berdosa dan menangis dalam sujud sholat Taubah, jika ingin Allah begitu gampang menyentuh hatimu dan mengabulkan hajatmu, perbanyaklah sholat taubah, lebih2 ketika engkau telah mengerjakan sholat fardhu magrib sempatkanlah untuk berdiri mengangkat takbiratul ikram utk shalat taubah, ungkapkan begitu menyesalnya dirimu telah berdosa di hari ini dari waktu tidur sampai petang kembali mengantarmu pulang mungkin dalam perjalanan itu banyak dosa2 yang kau lakukan baik kepada Allah, atau kepada makhluknya yang lain.

Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,

"Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. 71:10-12)

Maka orang-orang pun bertanya, "Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar." Beliau lalu menjawab, "Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh.

Saat azan magrib berkumandang, segera langkah kaki ini menuju masjid mengejakan sholat magrib berjamaah, dan tak luput tuk mencoba mengejakan sholat taubah untuk pertama kalinya. Dalam do'a yg keluar dari hati terucap keinginan untuk selalu diizinkan istiqomah bersujud di rumah NYA dan memohon ampun setiap hari. saya lepaskan smuanya tak lupa mohon untuk diturunkan hidayah agar memiliki hati yang ikhlas, dan selebihnya hanya DIA yg tahu apa yang saya butuhkan saat ini.

Peristiwa hebat yg k-3 ketika diri ini kembali & menginjakkan kaki lagi di tempat asal dan ditempat dmana yang benar2 membikin semua impian dunia ini terkubur sejenak. berawal setelah selesai sholat magrib, bertandang seorang teman lama, dia mengajak untuk selalu menjaga kepatuhan untuk selalu sujud di masjid, bagi seorang laki-laki wajib untuknya memakmurkan masjid, dan ketika telah mendengar azan berkumandang agar segera berjalan menuju masjid. karena setiap langkah kaki kiri adalah dosa qta terampuni dan setiap langkah kaki kanan qita adalah pahala. Subhanalah begitu mudahnya cara Allah membalas kebaikan sesederhana ini. Allah telah mengundang dan mengajak diri ini melalui seorang teman lama yang dengan sederhana kata yang keluar dari mulutnya tapi begitu cepat menampar kalbu ini, hingga tak kuasa menolak ajakan kebajikan itu. Jangan hanya meminta dan bermohon kepadaNYA untuk semua hajat yang km inginkan, tapi lakukan yang lebih yaitu dengan kau jaga selalu untuk memohon ampun dan beristighfar kepada ALLAH.

saya menyaksikannya, Begitu banyaknya kemudahan yang DIA berikan setelah mengamalkan itu semua, kemudahan itu tidak hanya datang sekali atau dua kali tapi berkali-kali menimpa hidup ini, sgala sesuatu yg telah terpanjatkan dlam sujud terakhir dlam sholat dan satu per satu membukakan jalanya untuk mempersilahkan diri ini mengambil hajatku.

Minggu, 27 Februari 2011

Anda Ingin Ikhlas?

Anda Ingin Ikhlas?

Mengapa Hati Membatu?

Ibnu al-Qayyim rahimahullah mengatakan dalam kitabnya Bada’i al-Fawa’id [3/743], “Tatkala mata telah mengalami kekeringan disebabkan tidak pernah menangis karena takut kepada Allah ta’ala, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya keringnya mata itu adalah bersumber dari kerasnya hati. Hati yang paling jauh dari Allah adalah hati yang keras.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar terlindung dari hati yang tidak khusyu’, sebagaimana terdapat dalam hadits, “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari hawa nafsu yang tidak pernah merasa kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR. Muslim [2722]).

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir radhiyallahu’anhu, dia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu? Apakah keselamatan itu?”. Maka Nabi menjawab, “Tahanlah lisanmu, hendaknya rumah terasa luas untukmu, dan tangisilah kesalahan-kesalahanmu.” (HR. Tirmidzi [2406], dia mengatakan; hadits hasan. Hadits ini disahihkan al-Albani dalam Shahih at-Targhib [2741]).

Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah mengatakan [al-Bidayah wa an-Nihayah, 10/256], “Segala sesuatu memiliki ciri, sedangkan ciri orang yang dibiarkan binasa adalah tidak bisa menangis karena takut kepada Allah.”

Di antara sebab kerasnya hati adalah :

* Berlebihan dalam berbicara
* Melakukan kemaksiatan atau tidak menunaikan kewajiban
* Terlalu banyak tertawa
* Terlalu banyak makan
* Banyak berbuat dosa
* Berteman dengan orang-orang yang jelek agamanya

Agar hati yang keras menjadi lembut
Disebutkan oleh Ibnu al-Qayyim di dalam al-Wabil as-Shayyib [hal.99] bahwa suatu ketika ada seorang lelaki yang berkata kepada Hasan al-Bashri, “Wahai Abu Sa’id! Aku mengadu kepadamu tentang kerasnya hatiku.” Maka Beliau menjawab, “Lembutkanlah hatimu dengan berdzikir.”

Sebab-sebab agar hati menjadi lembut dan mudah menangis karena Allah antara lain :

* Mengenal Allah melalui nama-nama, sifat-sifat, dan perbuatan-perbuatan-Nya
* Membaca al-Qur’an dan merenungi kandungan maknanya
* Banyak berdzikir kepada Allah
* Memperbanyak ketaatan
* Mengingat kematian, menyaksikan orang yang sedang di ambang kematian atau melihat jenazah orang
* Mengkonsumsi makanan yang halal
* Menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat
* Sering mendengarkan nasehat
* Mengingat kengerian hari kiamat, sedikitnya bekal kita dan merasa takut kepada Allah
* Meneteskan air mata ketika berziarah kubur
* Mengambil pelajaran dari kejadian di dunia seperti melihat api lalu teringat akan neraka
* Berdoa
* Memaksa diri agar bisa menangis di kala sendiri

[diringkas dari al-Buka' min Khas-yatillah, hal. 18-33 karya Ihsan bin Muhammad al-'Utaibi]

Tidak mengamalkan ilmu, sebab hati menjadi keras
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Disebabkan tindakan (ahli kitab) membatalkan ikatan perjanjian mereka, maka Kami pun melaknat mereka, dan Kami jadikan keras hati mereka. Mereka menyelewengkan kata-kata (ayat-ayat) dari tempat (makna) yang semestinya, dan mereka juga telah melupakan sebagian besar peringatan yang diberikan kepadanya.” (QS. Al-Maa’idah : 13).

Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa kerasnya hati ini termasuk hukuman paling parah yang menimpa manusia (akibat dosanya). Ayat-ayat dan peringatan tidak lagi bermanfaat baginya. Dia tidak merasa takut melakukan kejelekan, dan tidak terpacu melakukan kebaikan, sehingga petunjuk (ilmu) yang sampai kepadanya bukannya menambah baik justru semakin menambah buruk keadaannya (lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 225)

diambil dari http://abumushlih.com/mengapa-hati-membatu.html/